Polres Trenggalek – Sejumlah petugas Polantas nampak mengunjungi dan blusukan ke dalam pasar tradisional tepatnya di Desa Rejowinangun, Kecamatan Trenggalek. Usut punya usut, kedatangan Polantas yang merupakan anggota Satlantas Polres Trenggalek ini dalam rangka sosialisasi tentang tertib berlalu lintas. Sabtu, (11/11).
Tak hanya sebatas berkunjung dan berkeliling, para Polantas ini juga berbincang ringan dengan sejumlah pedagang maupun penunjung pasar sembari menyampaikan tentang tertib dan etika berlalu lintas serta membagikan pamflet yang berisi tips-tips sederhana keselamatan berkendara.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si. melalui Kasatlantas AKP Mulyani, S.E., M.Si. mengatakan kegiatan edukasi dan sosialisasi tersebut merupakan implementasi dari program kerja Ditlantas Polda Jatim yang bertajuk `Mahameru Lantas` dimana salah satu tujuannya adalah menggugah empati dan kepedulian masyarakat dalam berlalu lntas.
“Kita gaungkan kembali budaya tertib berlalu lintas. Sasaran edukasi ini adalah kelompok atau komunitas masyarakat. Termasuk diantaranya adalah para pedagang dan pengunjung pasar.” Ujarnya.
AKP Mulyani menuturkan, kata kunci dalam kegiatan ini adalah interaksi dua arah yang terbangun antara petugas dengan masyarakat. Dalam prosesnya, masyarakat tidak hanya ditempatkan sebagai objek tetapi juga subjek agar tumbuh kesadaran kolektif dan turut berperan aktif dalam tertib berlalu lintas.
Komunikasi yang terbangun pun tidak melulu membahas soal lalu lintas semata tetapi juga tentang berbagai hal yang dialami dan dirasakan oleh masyarakat. Nah, disela-sela perbincangan inilah petugas dapat menyisipkan pesan-pesan seputar kelalulintasan.
“Di lingkungan pasar banyak unsur yang terlibat, mulai dari pedagang itu sendiri, pengunjung, tukang parkir hingga sopir angkutan dan logistik. Kita berikan wawasan agar senantiasa patuh dan taat aturan lalu lintas sekaligus kita dorong mereka menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.” Pungkasnya.
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Ditlantas Polda Jatim mengimbau pengendara tidak lagi memodifikasi knalpot kendaraannya dengan spesifikasi tidak standar hanya untuk menimbulkan sensasi bersuara kencang menggunakan knalpot brong.
Selain menimbulkan kebisingan atau gangguan ketertiban, penggunaan knalpot brong cenderung berpotensi memicu arogansi berkendara di jalanan umum atau tengah permukiman warga, seperti kebut-kebutan dan semacamnya.
"Sebagian besar pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis melaju kencang. Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan lalu lintas yang berbudaya," ujar Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, Jumat (26/1/2024).
Oleh karena itu, Ditlantas Polda Jatim mulai mengedukasikan program bernama 'Mahameru Lalu Lintas (Lantas)' itu ke masyarakat melalui stakeholder penggerak keselamatan berkendara, komunitas motor.
Program tersebut, jelas Erik, mengajak masyarakat berpartisipasi aktif untuk menjaga ketertiban, kedisiplinan dan keselamatan berkendara.
Artinya, kepolisian juga mengajak masyarakat dapat berperan memberikan edukasi, ajakan, teguran secara bijaksana terhadap oknum masyarakat atau pengendara yang kedapatan melanggar peraturan lalu lintas.
Salah satunya, pelanggaran terhadap pengendara yang kedapatan memodifikasi knalpot menjadi brong.
Nah, lanjut Erik, terhadap pengendara semacam ini, masyarakat dianggap sah untuk melakukan teguran secara persuasif sebagai suatu bentuk sanksi sosialnya.
"Ditlantas Polda Jatim mengajak untuk memberikan sanksi sosial kepada pengguna knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis atau brong dengan cara dikucilkan, lalu mengajak seluruh anggota komunitas motor untuk mensukseskan program Mahameru Lantas," katanya.
Mantan Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim itu menambahkan, program tersebut mulai disosialisasikan di sejumlah polres jajaran.
Pada Kamis (25/1/2024) kemarin, diawali di Mapolres Tulungagung, turut dihadiri oleh komunitas otomotif di wilayah Kediri Raya.
"Ini juga sebagai launching dan sosialisasi program Mahameru untuk zero knalpot brong. Kegiatan sosialisasi ini akan terus berlangsung di wilayah lain se-JawaTimur," pungkasnya.
SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Ditlantas Polda Jatim gelar pemilihan Duta Mahameru Lantas dalam rangka HUT ke 69 Lalu Lintas Bhayangkara, berlangsung di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Senin (23/9/2024).
Kegiatan Duta mahameru Lantas Menjadi Generasi Muda Pelopor Keselamatan Berlalulintas yang Empati Responsive dan Unggul, ini bedrtajuk “ Polantas Presisi Hadir Menuju Indonesia Maju”.
Sementara pada pemilihan tersebut keluar sebagai juara I diraih oleh katagori putra dari Polres Madiun Kota dan Putri dari Polres Malang Kota. Sedang juara II katagori putra dari Polres Polres Gresik dan Putri dari Polres Lumajang. Sementara Juara III Putra dari Polres Jember dan Putri dari Polres Mojokerto Kota.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut antara lain Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto didampingi Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto serta Pejabat Utama Ditlantas Polda Jatim, dari BNN dan Jasaraharja.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim juga memberikan pertanyaan kepada peserta Duta Mahameru Lantas. Diantara pertanyaan adalah : “Menurut Anda, apa tantangan terbesar dalam meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan dalam berlalulintas di kalangan Gen Z. Lanjut apa solusi yang dapat anda berikan untuk permasalahan tersebut ?”.
Di sisi lain, Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin antara lain menyampoaikan, bahwa pemilihan Duta Mahameru Lantas Bhayangkara ini merupakan potensi di kalangan generasi muda dilakukan pembinaan yang pada akhirnya dijadikan duta lantas.
Misi yang terpenting adalah mereka akan dijadikan pelopor keselamatan berlalulintas sebagai penyambung lintas generasi. Tujuannya agar berbagai informasi yang disampaikan bisa terus nyampai di kalangan kaum muda.
Hal itui yang mana sampai saat ini untuk pelaku pelanggaran lalu lintas masih didominasi oleh kaum usia produktif. “ Dari sinilah Duta Lantas bisa menyampaikan pesan – komunikasi termasuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa kita harus mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur,” ujar Dirlantas Polda Jatim kepada awak media.
Kegiatan ini, lanjut Dirlantas, juga disupport oleh pihak Jjasa Raharja dan BNN yang memang sangat membutuhkan peran serta dari generasi muda untuk ikut berkecimpung dalam upaya menyikapi berbagai fenomena lalu lintas yang ada. Selain itu, juga mempengaruhi dari evaluasi yang kita lakukan tahun ke tahun.
Masih kata Dirlantas Polda Jatim, bahwa sebagaimana evaluasi data Jasa Raharja setiap tahun harus mengeluarkan uang santunan korban kecelakaan lalu lintas yang mencapai nilai fantastis, yakni Rp 660 miliar per tahunnya.
“ Hal itu hanya untuk biaya pengobatan korban kecelakaan dan juga biaya pemakaman korban kecelakaan lalu lintas. Tentunya kita akan berupaya uang atau penganggaran sebesar itu akan kita geser ke depan. Akan kita jadikan anggaran untuk membiayai berbagai program sosialisasi dengan harapan kegiatan besar ini kita mampu menekan dan mengurangi jumlah nyawa yang meninggal sia-sia di jalan raya karena kecelakaan lalu lintas,” lanjut Kombes Komarudin.
Selain itu, juga pelanggaran lalu linta ini masih diduduki kaum usia produktif yang saat ini tentunya mereka masuk dalam kategori Gen Z, dengan prosentase mencapai sekitar 38 sampai 40%. Artinya target yang harus disentuh pertama secara masif dengan bahasa yang sporadis.
“ Mudah-mudahan dengan pemahaman mereka yang lebih baik tentang tertib lalu lintas ini juga akan berdampak terhadap pelanggaran – kecelakaan yang angka atau prosentasenya bisa menurun. Dan endingnya bisa berdampak terhadap minim korban akibat dari kecelakaanlalu lintas,” pungkasnya. (mbah)
Publisher By : BIDHUMAS POLDA JATIM